Nasib Pelaku Wisata Pagubugan Banyumas Terdampak PPKM Belum Dapat Bantuan Jadi Buruh Tani

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Sektor wisata menjadi salah satu yang terdampak dari adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Di Banyumas, dampak PPKM sangat dirasakan pemilik pariwisata swasta.

Pegiat wisata yang juga pengelola objek wisata Pagubugan, Melung, Kedungbanteng, Tukiman, merasakan beratnya penutupan tempat wisata.

"Selama PPKM, objek wisata ditutup total. Hal ini mengakibatkan tidak ada pemasukkan sepeserpun. Iya, tutup total sejak PPKM, otomatis nol, tidak ada pemasukkan sepeserpun," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Langgar PPKM, Pemilik Warung dan Kafe di Banyumas Cuma Didenda Rp 50 Ribu Per Orang

Baca juga: Berawal dari Cek Cok, Terungkap Fakta Pria di Banyumas Setubuhi Anak 16 Tahun

Baca juga: Ibu Hamil Positif Covid Dikarantina di Hotel Tiara Purwokerto, Bupati Banyumas: Mudahkan Penanganan

Baca juga: Alhamdulilah Sudah Normal, Sadiyanto Sebut BOR RS Capai 90 Persen di Banyumas

Selama PPKM, dirinya dan pekerja lain di objek wisata tersebut tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Belum ada bantuan apa-apa dari pemerintah. Padahal, kalau tutup, kami ya tidak digaji," tambahnya.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia pun banting setir menjadi buruh tani.

"Saya jualan ikan, kecil-kecilan. Meski PPKM diperpanjang, objek wisata outdoor diharapkan tetap dibuka. Kalau ada pembatasan tidak apa-apa, asal jangan ditutup," harapnya. (Tribunbanyumas/jti)

Baca juga: Penerapan PPKM di Purbalingga Menunjukkan Hasil Positif, Kasus Aktif Covid Turun hingga 1.500 Kasus

Baca juga: Manfaatkan! Pemkot Tegal Hapus Denda Administrasi PBB, Berlaku 1 Agustus-30 September

Baca juga: Video Polres Tegal Tangkap Pelaku Perampokan Viral di Media Sosial, Sempat Terdengar Tembakan

Baca juga: Gelar Vaksinasi Merdeka Candi hingga 17 Agustus 2021, Polres Salatiga Sediakan 2000 Vaksin Per Hari

Share this post