Fenomena Saham Bukalapak yang Bikin Investor Ritel Menjerit

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Bukalapak (BUKA) banyak mendapat perhatian investor saham pekan ini. Setelah dua hari mencatatkan auto reject atas (ARA) atau naik 25%. Harga saham e-commerce ini cenderung terus menurun.

Pekan ini harga saham Bukalapak sempat menyentuh angka tertinggi Rp 1.160 per saham. Penutupan pasar kemarin harga Bukalapak berakhir di Rp 955 per saham. Adapun harga IPO Bukalapak di Rp 850 per saham.

Tercatat broker PT Citigroup Sekuritas (CG) menjadi pelaku utama penjualan bersih saham BUKA pada perdagangan Jumat, setelah melego 4,89 juta saham BUKA dengan harga rata-rata penjualan berada di level Rp 965/unit.


Broker CG tercatat menjadi broker yang paling getol melakukan penjualan di saham BUKA di mana sejak Bukalapak melantai Jumat pekan lalu, CG sudah menjual saham buka sebanyak 9,75 juta lot (setara 975 juta saham, 1 lot isi 100 saham) di harga rata-rata penjualan Rp 1.133/unit.

Selain dijual oleh investor asing, saham BUKA juga membuat investor ritel menjerit. Harga saham yang turun ini membuat investor ritel tak puas, bahkan mengamuk karena merasa telah rugi membeli sahamnya.

Kekecewaan ini diungkapkan para investor melalui pemberian rating dan komentar aplikasi Bukalapak di Playstore.

Akun Android Burhani Sulthon memberikan rating 1 bintang dan komentar, "Salam nyangkut ARB, kalo udah ARA ane kasih 5, Gan... Trims."

Komentar lainnya dari akun Indra, "ARB, beli auto rugi."

Rating bintang satu lainnya juga diberikan oleh akun Naufal Dwinanda yang ikut berkomentar, "Segini dulu sebanding lurus dengan harga BUKA."

Namun komentar ini tak sepenuhnya negatif. Salah satu akun Julianto Salim mengatakan bahwa pemberian rating dan harga saham sama sekali tidak berhubungan sehingga komentar-komentar ini tidak relevan dengan performa aplikasi.

"Pada bocil ya baru terjun di saham. Rugi itu masalah mekanisme pasar. Kenapa rating di Playstore? Playstore itu untuk ngerating apps-nya bagus ga, ada kendala ga pas penggunaannya. Lu yang pencet beli di haka [hajar kanan] malah lu rating di sini. Logikanya tolong dipake minimal 1% aja jangan 0%. Kelihatan bodohnya," tulisnya.

Komentar senada lainnya disampaikan oleh akun Nur Akhlish. "Nyangkut di saham pada teriak di sini. Emang Bukalapak nyuruh lu beli sahamnya?? Dasar bodoh. Kalo mau untung enggak mau rugi jangan beli saham, masukin celengan aja. Lot nggak seberapa banyak tingkah. Tetap bintang 5 buat Bukalapak," katanya.


[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

0 Response to "Fenomena Saham Bukalapak yang Bikin Investor Ritel Menjerit"

Post a Comment