FDA Vaksin JdanJ Potensi Picu Gangguan Saraf Langka Terjadi

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperbarui label peringatan untuk vaksin Covid-19 buatan Johnson & Johnson dengan menyertakan informasi soal "peningkatan risiko" gangguan saraf langka yang disebut Guillain-Barre Syndrome (GBS).

Namun, kemungkinan gangguan saraf karena vaksin Johnson & Johnson terjadi sangat rendah.

Sebagaimana dilansir AFP, kabar ini menjadi pukulan lebih lanjut untuk perusahaan produsen vaksin tersebut, yang telah mendapat izin penggunaan darurat pada Februari lalu tapi baru sedikit digunakan dalam program vaksinasi Corona di wilayah AS.


Menurut orang yang mengetahui permasalahan ini, bahwa berdasarkan analisis sistem pemantauan keamanan vaksin federal, pihak berwenang telah mengidentifikasi 100 laporan awal sindrom Guillain-Barre setelah sekitar 12,5 juta dosis disuntikkan.

Dari laporan tersebut, 95 di antaranya merupakan kasus serius dan memerlukan perawatan di rumah sakit, dengan satu kasus kematian dilaporkan.

Sindrom Guillain-Barre adalah gangguan neurologis di mana sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel saraf, menyebabkan kelemahan otot atau, dalam kasus yang paling parah, kelumpuhan.

Terlepas dari kasus vaksin Covid-19, penyakit ini sendiri mempengaruhi sekitar 3.000 hingga 6.000 orang setiap tahun di Amerika Serikat, dan sebagian besar terus pulih.

Label peringatan baru dari FDA untuk para perawat dan penerima menyebut bahwa pada kebanyakan orang, gejala dimulai dalam 42 hari setelah menerima vaksin. Namun, juga disebutkan bahwa 'kemungkinan hal ini terjadi sangat rendah.'

Disampaikan juga bahwa orang-orang harus segera mencari pertolongan medis jika merasa lemah atau mengalami sensasi kesemutan, terutama di kaki atau lengan, yang memburuk atau menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Kesulitan berjalan, kesulitan dengan gerakan wajah termasuk berbicara, mengunyah atau menelan, penglihatan ganda atau ketidakmampuan untuk menggerakkan mata, dan hilangnya fungsi kandung kemih atau usus juga menjadi tanda untuk segera mencari perawatan.

Sementara FDA terus bekerja dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dalam pengawasan keselamatan vaksin, pihaknya 'terus menemukan manfaat yang diketahui dan potensial yang jelas lebih besar dari risiko yang diketahui dan potensial'.

GBS juga telah diamati pada tingkat yang meningkat dengan vaksin tertentu, termasuk sejumlah vaksin influenza musiman dan vaksin untuk mencegah herpes zoster.

Namun sejauh ini, tidak ada tanda-tanda serupa yang diidentifikasi dengan vaksin Corona buatan Moderna dan Pfizer-BioNTech yang juga digunakan AS.

(AFP/agn)

[Gambas:Video CNN]

Sumber: www.cnnindonesia.com

Related Posts

0 Response to "FDA Vaksin JdanJ Potensi Picu Gangguan Saraf Langka Terjadi"

Post a Comment