Menkes Jepang Sebut Kontaminasi Moderna dari Jarum Suntik

Menteri Kesehatan Jepang, Norihisa Tamura, mengatakan kemungkinan besar benda asing yang ditemukan dalam vaksin Moderna disebabkan saat jarum suntik dimasukkan ke botol vaksin.
"Apapun alasanya (untuk bahan asing) kami telah mendengar bahwa tidak ada masalah keamanan atau lainnya," ujar Tamura, seperti dikutip Reuters, Selasa (31/8).
Ia juga mengatakan, tak jarang benda asing mengontaminasi vaksin lain.
"Kami akan terus mengumpulkan informasi dan melaporkan kembali," papar Tamura lagi.
Sebelumnya, dua warga Jepang meninggal setelah menerima suntikan vaksin Moderna, yang diyakini terkontaminasi partikel logam.
Seorang warga yang meninggal yakni pria berusia sekitar 30-an. Menurut pernyataan Kemenkes Jepang, ia meninggal beberapa hari usai mendapat dosis kedua vaksin Moderna.
Hingga kini, penyebab kematian pria itu masih dalam proses penyelidikan.
Pemerintah Jepang telah menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Moderna, setelah menerima laporan adanya pencemaran atau kontaminasi di beberapa botol vaksin.
Batch vaksin yang terkontaminasi itu berasal dari Spanyol, yang diproduksi perusahan Rovi.
Penangguhan vaksin yang dilakukan pemerintah, rupanya menghambat proses inokulasi.
Menteri yang bertanggung jawab atas kampanye inokulasi, Taro Kono, mengatakan ingin mempercepat pengiriman ke kota-kota yang telah menghentikan pemesan karena kekurangan dosis vaksin.
Pemerintah, lanjut Kono, juga tengah mempertimbangkan kapan dan bagaimana memberikan suntikan booster yang mungkin diperlukan untuk menjaga kekebalan terhadap virus.
Tetapi sekarang, fokus pemerintah Jepang menyuntikkan dua dosis vaksin seluruh penduduk.
Sejauh ini, total penduduk Jepang yang sudah menerima vaksin secara penuh sebanyak 44,9 persen atau 56,7 juta orang.
(isa/bac)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Menkes Jepang Sebut Kontaminasi Moderna dari Jarum Suntik"
Post a Comment