Akibat PPKM Bisis Macet Novi Jual Panci Demi Beli Beras Ayah Stroke Terancam Kelaparan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seharusnya pemerintah terlebih dahulu menyalurkan Bansos sebelum menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal itu untuk mengantisipasi dampak ekonomi yang ditimbulkan oeh kebijakan tersebut.
Penerapan PPKM sebelum Bansos dikucurkan kerap kali menimbulkan masalah bagi masyarakat kecil. Pola itu harusnya diubah oleh pemerintah.
Novi Sovianti (33) misalnya. Ia harus menjual panci dan peralatan dapur serta rumah tangga demi bisa membeli beras.
Hal itu kata Novi akibat usahanya macet sejak PPKM level 3 diterapkan di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Ia dan suminya, Ruslan Permana (31) tak lagi memiliki barang berharga lainnya untuk mereka jual.
Perekonomian pasangan yang tinggal di Kampung Panagelan, RT 02/04, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat, ini babak belur setelah adanya penerapan PPKM tersebut karena usahanya saat ini menjadi buntu.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, keluarga yang tinggal di rumah sederhana milik orang tuanya itu terpaksa harus menjual berbagai alat rumah tangga dengan harga yang murah demi membeli beras untuk makan sehari-hari.

Novi mengatakan, dampak tersebut bermula saat suaminya, yang baru bekerja sebulan di Bali dengan iming-iming upah Rp 300 ribu per hari, akhir akhirnya harus diberhentikan pada Maret 2020.
"Sejak saat itu, suami saya selama delapan bulan di Bali tanpa ada kejelasan dan tanpa penghasilan. Hanya untuk biaya makan sehari-harinya juga cukup sulit," ujar Novi saat ditemui di rumahnya, Jumat (23/7/2021).
0 Response to "Akibat PPKM Bisis Macet Novi Jual Panci Demi Beli Beras Ayah Stroke Terancam Kelaparan"
Post a Comment